STMIK AMIKOM Yogyakarta

STMIK AMIKOM Yogyakarta
Tempat Kuliah Orang Berdashit!

SalahKekancan

SalahKekancan
EVERYDAY IS MELODIC

Rabu, 14 Maret 2012

KIMCIL

Oke sebenarnya artikel ini sudah lumayan basi sih, dan sudah ada yang pernah menulis  artikel ini, tapi ternyata masih banyak yang belum tau tentang arti kimcil itu sendiri, langsung saja saya repost kembali atikel ini  yang saya dapat dari catatan teman ^^
Belakangan ini di Jogja makin banyak terdengar istilah kimcil. Secara etimologis kimcil merupakan singkatan dari "kimpet cilik" atau bisa juga "kimpol cilik'' (bahkan ada juga yang mengartikan sebagai kimplikan cilik). Secara terminologis kimcil kimcil diartikan sebagai cewek-cewek ABG, lebih khususnya cewek-cewek ABG yang kemayu, centil, sok imut. Biasanya kiimcil-kimcil ini haus akan pengakuan dan eksistensi, bahkan dalam lingkungan anak band (khususnya band ''indie/underground'') terkadang kimcil sering dikaitkan dengan groupies.
Range umur mereka antara 15-18 tahun, tampil modis dengan baju-baju distro, berlagak sok aneh/freak, suka cari perhatian dengan bertingkah sok nakal demi pengakuan (termasuk didalamnya: merokok, minum-minuman keras, bertingkah sok bitchy), terkadang over kemayu dan sok manja demi mencari perhatian.
Dilingkungan musik cutting edge Yogyakarta, fenomena kimcil sedang mengalami euforia. Jika pada beberapa tahun ke belakang acara musik cutting edge hanya melulu didominasi kaum adam nan sangar, sekarang kita dapat dengan mudah menemukan gadi-gadis remaja nan wangi dalam berbagai acara musik cutting edge.
Sebuah fenomena yang wajar sebenarnya, mengingat perkembangan lalu lintas komunikasi dan informasi yang sedemikian dahsyatnya. Sekarang ini informasi  tentang hal-hal yang berada diluar mainstream semakin mudah didapat. Subkultur dan musik cutting edge seperti HC/punk, emo,indie-pop, shoegaze, dan lain sebagainya yang dulu dianggap aneh sekarang dianggap keren. Sekarang ini bagi sebagian remaja, semakin kita berusaha terklihat aneh maka kita akan dianggap semakin keren. Justru mereka yang terlalu mengikuti tren mainstream justru akan di cap sebagai alay an that's so uncool.
Hal seperti tersebut di ataslah yang memotivasi banyaknya remaja-remaja yang ingin terlihat cool dengan mengikuti subkultur cutting edge, pencarian akan pengakuan ini mengirim mereka ke sebuah dunia baru, sebuah neverland yang bagi jiwa-jiwa tersesat yang melarikan diri dari tekanan dunia orang dewasa. Tekanan yang telah merenggut hak-hak bermain dan berekspresi mereka. Lihatlah bagaimana remaja sekarang ini sedari kecil sudah didesak oleh segala kewajiban akademis mereka, kebebasan bermain dan berekspresi mereka pun tergerus oleh laju pembangunan yang semakin berorientasi profit tanpa mengindahkan berapa banyak jiwa yang rusak.
Tapi sayangnya lagi, kehadiran mereka di ''neverland'' baru ini ternyata juga masih tak lepas dari eksploitasi orang yang lebih tua. Beberapa orang dewasa dalam neverland ini hanya memandang gadis-gadis remaja itu hanya sebagai obyek semata, kehadiran mereka hanya dianggap sebagai bunga yang menyediakan madunya untuk dihisap madunya ramai-ramai dan akhirnya gadis-gadis remaja itu akan layu sebelum berkembang.
Kehadiran gadis-gadis remaja tersebut bukanlah hal yang salah, tingkah mereka yang terkesan ingin mencari eksistensi karena mereka memang sudah kehilangan eksistensi jiwa mereka sedari kecil, tingkah mereka yang terkesan mencari perhatian karena memang jiwa mereka butuh perhatian dan bukan payudara, pantat, atau vagina mereka. Maka dari itu menurut saya nggak usah deh terlalu lebay menanggapi kehadiran gadis-gadis remaja tersebut, toh mereka bisa aja kita anggap sebagai adik-adik atau teman-teman kecil kita, biasa wae.

ANAK KECIL MENYANYIKAN LAGU DEWASA

Teringat masa kecil saya dulu yang cukup bahagia dengan bermain melakukan aktivitas diluar rumah dan dapat bersosialisasi dengan teman seumuran. Ya itulah masa yang sangat menyenangkan, ditemani dengan iringan lagu anak-anak yang memang sesuai dengan usia saya saat itu.
Sekarang sudah sangat jarang saya mendengarkan lagu anak-anak seperti saat saya kecil dulu, tetapi saya malah mendengarkan anak kecil yang menyanyikan lagu dewasa, yang parahnya lagu-lagu tersebut bertemakan cinta, perselingkuhan, pokoknya beretemakan yang tidak sesuai dengan umur mereka yang belum saatnya untuk mengetahui hal-hal seperti itu.
Didukung dengan informasi yang bertumbuh pesat menyebabkan semakin banyaknya bermunculan musisi dewasa yang menyanyikan lagu dewasa, dan seperti terpaksa anak-anak kecil ini harus mendengarkannya bahkan menyanyikan lagu yang tidak sesuai dengan umur mereka. Tidak seperti dulu media yang dipenuhi dengan artis cilik  yang pintar menyanyi sekarang artis cilik malah banyak yang bermain sinetron dan lebih parahnya membuat anak kecil jaman sekarang pun tidak mau ketinggalan dengan sinetron.
Maka tidak heran lagi kalau belakangan ini terdengar berita ada anak SD bunuh diri dengan cara menggantung hanya karena masalah cinta dengan temannya. What the f*ck??? Ya, anak kecil jaman sekarang sudah mengenal cinta bahkan perselingkuhan, seperti lagu-lagu dewasa yang cenderung bertemakan cinta dan perselingkuhan yang musiknya sangat cengeng desperate seperti mengajak orang untuk melakukan bunuh diri haha.
Sebenarnya sudah ada usaha para musisi negeri ini untuk mengangkat lagi masa keemasan lagu anak-anak, dan sudah ada musisi dewasa yang sengaja menciptakan lagu untuk anak-anak, tapi hasilnya pun nol, seolah-olah anak kecil jaman sekarang sudah tidak mau peduli lagi dengan lagu yang sesuai dengan umur mereka. Ya walaupun tidak semua anak kecil seperti itu, masih ada juga anak-anak yang tidak tau sama sekali tentang lagu dewasa, itu karena pengawasan orangtua mereka terhadap apa yang mereka lihat dan dengar.
Untuk saat ini, mari kembalikan lagi masa keemasan lagu anak-anak dan dengarkan anak kecil dengan senyum bahagia menyanyikan lagu yang sesuai dengan umurnya,.

BOSAN DENGAN MUSIK MAINSTREAM YANG ADA DI LAYAR KACA

Fenomena boyband dan girlband di dunia musik pertelevisian nasional saat ini bagaikan jamur di musim hujan, yang tumbuh pesat dan banyak bermunculan boyband dan girlband saat ini. Fenomena ini menggusur tren mainstream musik beberapa tahun kebelakang yang dipenuhi dengan kemunculan band beraliran melayu. Seperti mengikuti fenomena pasar, sekarang hampir tiap stasiun televisi nasional menayangkan acara musik dari pagi, siang, sore, malam. Dan lagi-lagi tidak sedikit boyband atau girlband yang tampil.
Dimanakah band-band yang dulu sempat booming dan menominasi  acara musik televisi? Ya mereka seperti hilang ditelan bumi dan kalah pamor dengan boygirlband saat ini.
Jika kita melihat jauh lagi kebelakang, sekitar tahun 90an musik mainstream di tanah air lebih didominasi dengn aliran rock yang menghentak dan tidak cengeng. Dan acara musik televisi ditahun-tahun tersebut lebih berkualitas dibandingkan dengan sekarang ini, karena pada saat itu acara musik ditelevisi para musisi memainkan musik/lagunya secara live fullband ataupun akustik. Tidak seperti saat ini yang lebih mengandalkan lipsing dan minus one. Dengan alasan mereka yang menyangkut durasi, karena band/musisi yang tampil banyak(lebih dari satu).
Kenapa tidak seperti dulu, acara hanya mengundang satu atau dua musisi dan mereka bermain live itu kan lebih eksklusive hehe.
Sekarang ini sudah muncul acara musik televisi yang lebih berkualitas dan hanya menampilkan musisi tidak lebih dari dua, tetapi mereka bermain live dan eksklusive, bahkan mereka menampilkan musisi-musisi legend di acara ini, acara seperti inilah yang sudah saya tunggu-tunggu karena kebosanan saya melihat acara musik di televisi yang hanya menampilkan itu-itu saja.
Berbicara tentang musisi/band/boygirlband yang hanya mencari popularitas dengan memanfaatkan selera pasar, bagi saya itu seperti melacurkan diri. Karena mereka bermusik hanya untuk mencari popularitas bahkan materi, seperti halnya band-band yang menyanyikan lagu-lagu religi di saat bulan ramadhan, seakan mereka banting harga.
Ya, memang benar bermusik itu membutuhkan biaya atau saya pun tidak munafik membutuhkan uang tapi cara mereka lebih seperti bermusik untuk melacurkan diri dan seakan tidak sesuai dengan jati diri mereka. Jika kalian tau atau lebih mengikuti musik non mainstream maka kalian akan lebih tau jika ada musisi-musisi hebat di negeri ini dengan aliran mereka yang beragam dan bahkan sudah banyak musisi-musisi non mainstream di negeri ini yang sudah sering bolak-balik main diluar negeri, dan itu tidak terekspos oleh media dalam  negeri sendiri.

Fenomena boyband dan girlband di dunia musik pertelevisian nasional saat ini bagaikan jamur di musim hujan, yang tumbuh pesat dan banyak bermunculan boyband dan girlband saat ini. Fenomena ini menggusur tren mainstream musik beberapa tahun kebelakang yang dipenuhi dengan kemunculan band beraliran melayu. Seperti mengikuti fenomena pasar, sekarang hampir tiap stasiun televisi nasional menayangkan acara musik dari pagi, siang, sore, malam. Dan lagi-lagi tidak sedikit boyband atau girlband yang tampil.
Dimanakah band-band yang dulu sempat booming dan menominasi  acara musik televisi? Ya mereka seperti hilang ditelan bumi dan kalah pamor dengan boygirlband saat ini.
Jika kita melihat jauh lagi kebelakang, sekitar tahun 90an musik mainstream di tanah air lebih didominasi dengn aliran rock yang menghentak dan tidak cengeng. Dan acara musik televisi ditahun-tahun tersebut lebih berkualitas dibandingkan dengan sekarang ini, karena pada saat itu acara musik ditelevisi para musisi memainkan musik/lagunya secara live fullband ataupun akustik. Tidak seperti saat ini yang lebih mengandalkan lipsing dan minus one. Dengan alasan mereka yang menyangkut durasi, karena band/musisi yang tampil banyak(lebih dari satu).
Kenapa tidak seperti dulu, acara hanya mengundang satu atau dua musisi dan mereka bermain live itu kan lebih eksklusive hehe.
Sekarang ini sudah muncul acara musik televisi yang lebih berkualitas dan hanya menampilkan musisi tidak lebih dari dua, tetapi mereka bermain live dan eksklusive, bahkan mereka menampilkan musisi-musisi legend di acara ini, acara seperti inilah yang sudah saya tunggu-tunggu karena kebosanan saya melihat acara musik di televisi yang hanya menampilkan itu-itu saja.
Berbicara tentang musisi/band/boygirlband yang hanya mencari popularitas dengan memanfaatkan selera pasar, bagi saya itu seperti melacurkan diri. Karena mereka bermusik hanya untuk mencari popularitas bahkan materi, seperti halnya band-band yang menyanyikan lagu-lagu religi di saat bulan ramadhan, seakan mereka banting harga.
Ya, memang benar bermusik itu membutuhkan biaya atau saya pun tidak munafik membutuhkan uang tapi cara mereka lebih seperti bermusik untuk melacurkan diri dan seakan tidak sesuai dengan jati diri mereka. Jika kalian tau atau lebih mengikuti musik non mainstream maka kalian akan lebih tau jika ada musisi-musisi hebat di negeri ini dengan aliran mereka yang beragam dan bahkan sudah banyak musisi-musisi non mainstream di negeri ini yang sudah sering bolak-balik main diluar negeri, dan itu tidak terekspos oleh media dalam  negeri sendiri.

Apa Itu "Damn It's True???

Kalimat atau orang bilang "Damn It's True" sudah sangat cukup familiar saya dengar, kalimat berbahasa Inggris itu dapat diartikan dengan  "Sial Itu Benar". Ya kalimat itulah yang menginspirasi saya untuk membuat blog dengan judul "Damn It's True" ini. Blog ini cuma buat iseng-iseng aja sih, isinya juga nggak terlalu penting hehe, di blog ini saya bakalan ngepost/menulis tentang kejadian, fenomena sosial yang sedang happening dan bahkan yang sudah basi, pastinya masih berkaitan dengan kalimat "Damn It's True". Kebanyakan isinya sih adalah opini saya jadi maaf kalau ada sebagian opini saya yang nggak sesuai dengan pemikiran kalian. Sampai akhirnya kalian bakalan ngeluarin kalimat "Damn It's True".